Kamis, 13 Desember 2012

TEMPAT TINGGAL

TEMPAT TINGGAL Desa tercinta Desaku yang kucinta Pujaan hatiku Tempat ayah dan bunda dan handaitaulanku Tak mudah kulupakan Tak mudah bercerai Selalu kurindukan Desaku yang permai… Mungkin sepenggal lagu tersebut mengingatkan kita akan keadaan sebuah desa yang masih asri, tempat kelahiran yang kita banggakan, tempat menetap ayah dan ibu kita, tempat kita merasakan keriangan semasa kecil… Desa kelahiranku adalah Desa Doudo, terletak di wilayah Kecamatan Panceng, Gresik Utara. Desaku ini khas sekali dengan tanaman jambu monyet dan telaganya – Telaga Doudo – yang… katanya agak sedikit angker sih… Keunikan lainnya adalah walaupun tanah pertaniannya mencapai hampir 2/3 luasnya, desaku tidak mempunyai tanah sawah sama sekali, yang ada hanyalah tegalan dan ladang. Juga tentang kelangkaan airnya, di mana hanya ada satu mata air yang dinamakan Laga Geneng – tapi airnya hanya merembes (nggeneng dalam bahasa Jawa) - serta kalau membuat sumur harus mengebor bermeter-meter jauhnya (Mungkin dari sinilah dinamakan Doudo, dari “doh” – jauh- dan “uda” – air – ) Desaku ini punya bahasa yang khas, bahasa yang merupakan percampuran dari bahasa Jawa logat Gresikan, bahasa Jawa logat Tubanan, bahasa Jawa logat Kidulan (?) , bahasa Madura, sedikit bahasa Bugis Makasar (?) , dan sedikit Arab (?) – ngawur juga sih sebenarnya , soalnya bahasanya terlalu campur aduk - yang akhirnya kunamakan sendiri “Bahasa Jawa logat Doudoan” walaupun sebenarnya maksa banget . Kalau mau lihat keunikan bahasanya, klik nih di sini Mungkin ini sekelumit tentang desaku… Semoga penasaran dan mau berkunjung… مرسلة بواسطة Aulia Jariyah في 2:25 ص ليست هناك تعليقات: إرسال بالبريد الإلكتروني

Tidak ada komentar:

Posting Komentar